Pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama karena itu tidak lah tepat jika pendidikan hendak dibebankan semata-mata pada pemerintah. Darimana pendapat itu berasal. Lihatlah sekarang ini betapa semua daerah berlomba-lomba untuk menggratiskan pendidikan didaerahnya. Disatu sisi program ini memang sangat bagus sekali karena dengan gratis biaya bulanan sekolah, murid dan orang tua tidak lagi harus pusing memikirkan biaya sekolahnya. Tetapi harus disadari dan patut untuk dipertanyakan apa dampak dari penggratisan itu sendiri
Dengan penggratisan biaya sekolah akan timbul kesan seolah-olah pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah semata-mata sehingga dampaknya bisa terjadi orang tua akan semakin tidak perhatian sama sekali kepada pendidikan anaknya,karena banyak terjadi orang tua baru ingat dengan pendidikan anaknya pada saat orang tua ditagih sang anak untuk membayar spp sekolahnya atau ditunjukkan rapotnya untuk dimintai tanda tangan sebelum dikumpul kembali. Demikian pula dengan sang anak bisa jadi akan menjadi semakin malas untuk belajar karena toh biaya sekolahku gratis,berapa tahun pun aku disekolah gak masalah,jangan berpikir tidak mungkin karena untuk daerah-daerah terpencil dimana anak seringkali harus membantu orang tuanya untuk mencari nafkah dikebun,ladang atau sungai dan laut pemikiran demikian sangat mungkin terjadi. Untuk sekolah sendiri dapat terjadi pihak sekolah dan guru-guru akan menurun semangat kerjanya. Sama diketahui umum bahwa alokasi dana untuk kesejahteraan guru biasanya dianggarkan dari biaya bulanan murid sehingga bila dana bulanan itu dilarang dipungut tidak ada lagi tambahan kesejahteraan guru yang didapat dari sekolah.
Jika kita mau sedikit berkeliling untuk melihat bagaimana keadaan bangunan sekolah didaerah kita sampai didaerah daerah yang terpencil.Akan sangat banyak sekali dijumpai bangunan-bangunan sangat tidak layak untuk tempat belajar. Bisa jadi hal ini adalah buah dari adanya pemikiran bahwa pemerintahlah yang harus membangunnya. Semata-mata semua masalah dibebankan kepada pemerintah
Pendidikan tidak harus digratiskan karena itu akan menghilangkan perasaan tanggung jawab dari masyarakat. Jika memang benar-benar ada yang tidak mampu itulah yang benar-benar harus mendapatkan bantuan dana pendidikan,terlebih untuk anak yang berpotensi besar secara akademik. Dengan demikian akan terus dipupuk rasa kebersamaan semua pihak dalam mensukseskan pendidikan
Dengan penggratisan biaya sekolah akan timbul kesan seolah-olah pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah semata-mata sehingga dampaknya bisa terjadi orang tua akan semakin tidak perhatian sama sekali kepada pendidikan anaknya,karena banyak terjadi orang tua baru ingat dengan pendidikan anaknya pada saat orang tua ditagih sang anak untuk membayar spp sekolahnya atau ditunjukkan rapotnya untuk dimintai tanda tangan sebelum dikumpul kembali. Demikian pula dengan sang anak bisa jadi akan menjadi semakin malas untuk belajar karena toh biaya sekolahku gratis,berapa tahun pun aku disekolah gak masalah,jangan berpikir tidak mungkin karena untuk daerah-daerah terpencil dimana anak seringkali harus membantu orang tuanya untuk mencari nafkah dikebun,ladang atau sungai dan laut pemikiran demikian sangat mungkin terjadi. Untuk sekolah sendiri dapat terjadi pihak sekolah dan guru-guru akan menurun semangat kerjanya. Sama diketahui umum bahwa alokasi dana untuk kesejahteraan guru biasanya dianggarkan dari biaya bulanan murid sehingga bila dana bulanan itu dilarang dipungut tidak ada lagi tambahan kesejahteraan guru yang didapat dari sekolah.
Jika kita mau sedikit berkeliling untuk melihat bagaimana keadaan bangunan sekolah didaerah kita sampai didaerah daerah yang terpencil.Akan sangat banyak sekali dijumpai bangunan-bangunan sangat tidak layak untuk tempat belajar. Bisa jadi hal ini adalah buah dari adanya pemikiran bahwa pemerintahlah yang harus membangunnya. Semata-mata semua masalah dibebankan kepada pemerintah
Pendidikan tidak harus digratiskan karena itu akan menghilangkan perasaan tanggung jawab dari masyarakat. Jika memang benar-benar ada yang tidak mampu itulah yang benar-benar harus mendapatkan bantuan dana pendidikan,terlebih untuk anak yang berpotensi besar secara akademik. Dengan demikian akan terus dipupuk rasa kebersamaan semua pihak dalam mensukseskan pendidikan
0 komentar:
Posting Komentar