Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Abu Nawas Mengecoh Raja

  • Selasa, 24 Mei 2011
  • sanjayatrade
  • Label:


  • Sejak peristiwa penghancuran barang-barang di istana oleh Abu Nawas yang
    dilegalisir oleh Baginda, sejak saat itu pula Baginda ingin menangkap Abu
    Nawas untuk dijebloskan ke penjara.
    Sudah menjadi hukum bagi siapa saja yang tidak sanggup melaksanakan titah
    Baginda, maka tak disangsikan lagi ia akan mendapat hukuman. Baginda tahu
    Abu Nawas amat takut kepada beruang. Suatu hari Baginda memerintahkan
    prajuritnya menjemput Abu Nawas agar bergabung dengan rombongan Baginda
    Raja Harun Al Rasyid berburu beruang. Abu Nawas merasa takut dan gemetar
    tetapi ia tidak berani menolak perintah Baginda.
    Dalam perjalanan menuju ke hutan, tiba-tiba cuaca yang cerah berubah
    menjadi mendung. Baginda memanggil Abu Nawas. Dengan penuh rasa hormat
    Abu Nawas mendekati Baginda.
    "Tahukah mengapa engkau aku panggil?" tanya Baginda tanpa sedikit pun
    senyum di wajahnya.
    "Ampun Tuanku, hamba belum tahu." kata Abu Nawas.
    "Kau pasti tahu bahwa sebentar lagi akan turun hujan. Hutan masih jauh dari
    sini. Kau kuberi kuda yang lamban. Sedangkan aku dan pengawal-pengawalku
    akan menunggang kuda yang cepat. Nanti pada waktu santap siang kita
    berkumpul di tempat peristirahatanku. Bila hujan turun kita harus
    menghindarinya dengan cara kita masing-masing agar pakaian kita tetap kering.
    Sekarang kita berpencar." Baginda menjelaskan.
    Kemudian Baginda dan rombongan mulai bergerak. Abu Nawas kini tahu
    Baginda akan menjebaknya. la harus mancari akal. Dan ketika Abu Nawas
    sedang berpikir, tiba-tiba hujan turun.
    Begitu hujan turun Baginda dan rombongan segera memacu kuda untuk
    mencapai tempat perlindungan yang terdekat. Tetapi karena derasnya hujan,
    Baginda dan para pengawalnya basah kuyup. Ketika santap siang tiba Baginda
    segera menuju tempat peristirahatan. Belum sempat baju Baginda dan para
    pengawalnya kering, Abu Nawas datang dengan menunggang kuda yang lamban.
    Baginda dan para pengawal terperangah karena baju Abu Nawas tidak basah.
    Padahal dengan kuda yang paling cepat pun tidak bisa mencapai tempat
    berlindung yang paling dekat.
    Pada hari kedua Abu Nawas diberi kuda yang cepat yang kemarin ditunggangi
    Baginda Raja. Kini Baginda dan para pengawal-pengawalnya mengendarai kudakuda
    yang lamban. Setelah Abu Nawas dan rombongan kerajaan berpencar,
    hujan pun turun seperti kemarin. Malah hujan hari ini lebih deras daripada
    kemarin. Baginda dan pengawalnya langsung basah kuyup karena kuda yang
    ditunggangi tidak bisa berlari dengan kencang.
    Ketika saat bersantap siang tiba, Abu Nawas tiba di tempat peristirahatan lebih
    dahulu dari Baginda dan pengawalnya. Abu Nawas menunggu Baginda Raja.
    Selang beberapa saat Baginda dan para pengawalnya tiba dengan pakaian yang
    basah kuyup. Melihat Abu Nawas dengan pakaian yang tetap kering Baginda jadi
    penasaran. Beliau tidak sanggup lagi menahan keingintahuan yang selama ini
    disembunyikan.
    "Terus terang begaimana caranya menghindari hujan, wahai Abu Nawas." tanya
    Baginda.
    "Mudah Tuanku yang mulia." kata Abu Nawas sambil tersenyum.
    "Sedangkan aku dengan kuda yang cepat tidak sanggup mencapai tempat
    berteduh terdekat, apalagi dengan kuda yang lamban ini." kata Baginda.
    "Hamba sebenarnya tidak melarikan diri dari hujan.Tetapi begitu hujan turun
    hamba secepat mungkin melepas pakaian hamba dan segera melipatnya, lalu
    mendudukinya. Ini hamba lakukan sampai hujan berhenti." Diam-diam Baginda
    Raja mengakui kecerdikan Abu Nawas.

    0 komentar:

    Posting Komentar