Akreditasi Sekolah
Akreditasi sekolah, baik terhadap kinerja maupun kelayakannya, perlu dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas kepada publik. Akreditasi sekolah dilakukan oleh pemerintah dan kompeten untuk menentukan kelayakan suatu sekolah dalam rangka penjaminan mutu kepada publik. Penentuan kelayakan suatu sekolah didasarkan atas hasil akreditasi yang dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Sekolah (BAS).
Mengingat BAS merupakan lembaga baru, maka diperlukan pedoman yang dapat membantu/memfasilitasi penyelenggaraan akreditasi sekolah, mulai dari pembentukan BAS sampai penentuan hasil akhir akreditasi sekolah. Oleh karena itu, Buku Pedoman Akreditasi Sekolah ini dirancang untuk membantu pihak-pihak yang terkait dengan penyelenggaraan akreditasi sekolah.
Buku Pedoman ini disusun dengan mengacu kepada KepMendiknas 087/U/2002 dan Kepmendiknas 039/U/2003. Buku Pedoman ini akan memberikan rambu-rambu tentang pelaksanaan akreditasi sekolah yang meliputi arti, tujuan, manfaat, sistem, pelaksanaan, monitoring dan publikasi, dan organisasi Badan Akreditasi Sekolah.
Arti Akreditasi Sekolah
Akreditasi sekolah adalah suatu kegiatan penilaian kelayakan dan kinerja suatu sekolah berdasarkan kriteria (standar) yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh Badan Akreditasi Sekolah Nasional (BASNAS) yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan peringkat kelayakan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional 087/U/2002. Berdasarkan pengertian ini, akreditasi sekolah dapat ditafsirkan sebagai tindakan menilai tingkat kelayakan kinerja setiap sekolah melalui tindakan membandingkan keadaan sekolah menurut kenyataan dengan kriteria (standar) yang telah ditetapkan. Jika keadaan sekolah menurut kenyataan memenuhi standar, maka sekolah yang bersangkutan dinyatakan terakreditasi. Sebaliknya, sebuah sekolah dinyatakan tidak terakreditasi jika keadaan sekolah menurut kenyataan tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian, hasil akreditasi dinyatakan dalam bentuk pengakuan terakreditasi dan tidak terakreditasi. Sedangkan sekolah yang terakreditasi dapat diperingkatkan menjadi tiga klasifikasi, yaitu amat baik, baik, dan cukup.
Mengacu pada pengertian akreditasi sekolah tersebut, maka perlu dilakukan dua tindakan. Pertama, menetapkan standar akreditasi sekolah yang akan digunakan sebagai tolok ukur/kriteria. Mengingat sekolah sebagai sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling terkait, maka perlu ditetapkan terlebih dahulu standar dari masing-masing komponen sekolah tersebut. Kedua, menilai kelayakan sekolah melalui tindakan membandingkan masing-masing komponen sekolah menurut kenyataan dengan standar/kriteria yang telah ditetapkan bagi masing-masing komponen sekolah.
Tujuan Akreditasi sekolah
Keputusan Menteri pendidikan Nasional Nomor 087/U/2002 menyebutkan bahwa akreditasi sekolah bertujuan untuk: (1) memperoleh gambaran kinerja sekolah yang dapat digunakan sebagai alat pembinaan, pengembangan, dan peningkatan mutu; (2) menentukan tingkat kelayakan suatu sekolah dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan.
Tujuan akreditasi tersebut memiliki makna bahwa hasil akreditasi: (1) memberikan gambaran tentang tingkat kinerja sekolah yang dapat digunakan untuk kepentingan pembinaan, pengembangan, dan peningkatan kinerja sekolah, baik kualitas, produktivitas, efektivitas, Efisiensi, dan inovasinya; (2) memberikan jaminan kepada publik bahwa sekolah tertentu yang telah dinyatakan terakreditasi menyediakan layanan pendidikan yang memenuhi standar kualitas nasional, dan (3) memberikan jaminan kepada publik bahwa siswa dilayani oleh sekolah yang benar-benar memenuhi persyaratan standar kualitas nasional.
Manfaat Akreditasi Sekolah
Hasil akreditasi sekolah memiliki manfaat sebagai berikut:
1. memberikan umpan balik bagi sekolah yang bersangkutan sehingga dapat dilakukan upaya-upaya perbaikan, pengembangan, dan peningkatan kinerja sekolah;
2. membantu masyarakat dalam menentukan pilihan sekolah melalui informasi tentang peringkat akreditasi sekolah;
3. membantu pemetaan kelayakan dan kinerja sekolah secara mikro, meso, dan makro; dan
4. membantu pengembangan sekolah melalui pemberian informasi tentang posisi sekolah tertentu terhadap sekolah lainnya, posisi dinas pendidikan tertentu terhadap dinas pendidikan lainnya, dan sebagai informasi secara nasional tentang tingkat kinerja pendidikan di Indonesia yang dapat digunakan untuk pembinaan, pengembangan, dan peningkatan kinerja pendidikan secara mikro, meso, dan makro.
Secara lebih spesifik hasil akreditasi bermanfaat bagi kelompok-kelompok kepentingan sebagai berikut:
1. Sekolah, bagi sekolah hasil akreditasi memiliki makna yang penting, karena ia dapat digunakan sebagai:
a. Acuan dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan dan rencana pengembangan sekolah
b. Bahan masukan/umpan balik untuk usaha pemberdayaan dan pengembangan kinerja warga sekolah dalam rangka menerapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan meningkatkan status jenjang akreditasi sekolah;
c. Pendorong motivasi untuk terus meningkatkan kualitas sekolah secara gradual di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional bahkan dimungkinkan di tingkat regional dan internasional;
d. Selain pengakuan sebagai sekolah yang berkualitas, hasil akreditasi juga memberikan manfaat bagi sekolah sebagai masyarakat belajar untuk meningkatkan dukungan dari pemerintah, masyarakat maupun sektor swasta dalam hal profesionalisme, moral, tenaga, dan dana.
2. Kepala Sekolah, hasil akreditasi diharapkan dapat menjadi bahan informasi untuk pemetaan indikator keberhasilan kinerja warga sekolah, termasuk kinerja Kepala Sekolah selama periode kepemimpinannya (satu periode adalah 4 tahun). Disamping itu hasil akreditasi juga diperlukan Kepala Sekolah sebagai bahan masukan untuk penyusunan anggaran pendapatan dan belanja sekolah (misalnya Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah/RAPBS).
3. Guru, hasil akreditasi merupakan dorongan bagi guru untuk selalu meningkatkan diri dari bekerja keras untuk memberi layanan yang terbaik bagi siswanya. Karena secara moral, guru senang bekerja di sekolah yang diakui sebagai sekolah baik, maka guru selalu berusaha untuk peningkatan diri (profesionalismenya) dan bekerja keras untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan hasil akreditasi.
4. Masyarakat (orangtua siswa), hasil akreditasi diharapkan menjadi informasi yang akurat untuk menyatakan kualitas pendidikan yang ditawarkan oleh setiap sekolah; sehingga secara sadar dan bertanggung jawab masyarakat/orang tua dapat membuat keputusan dan pilihan yang tepat kaitannya dengan pendidikan bagi anak didik sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya masing-masing. Sementara itu bagi siswa sendiri akreditasi juga menumbuhkan rasa percaya diri bahwa mereka memperoleh pendidikan yang baik, dan harapannya, sertifikat dari sekolah yang terakreditasi merupakan bukti bahwa mereka menerima pendidikan yang berkualitas tinggi.
5. Dinas Pendidikan, hasil akreditasi diharapkan dapat menjadi acuan dalam rangka pembinaan dan pengembangan/peningkatan kualitas pendidikan di daerah masing-masing. Di samping itu hasil akreditasi bagi Dinas Pendidikan juga dapat menjadi bahan informasi penting untuk penyusunan anggaran pendidikan secara umum, dan khususnya anggaran pendidikan yang terkait dengan rencana biaya operasional Badan Akreditasi Sekolah di tingkat Dinas.
6. Pemerintah: bagi pemerintah hasil akreditasi juga sangat bermanfaat, karena diharapkan menjadi:
a. Bahan masukan untuk pengembangan sistem akreditasi sekolah di masa mendatang dan alat pengendalian kualitas pelayanan pendidikan bagi masyarakat yang bersifat nasional;
b. Sumber informasi tentang tingkat kualitas layanan pendidikan yang dapat dipergunakan sebagai acuan untuk pembinaan, pengembangan, dan peningkatan kinerja pendidikan secara makro;
c. Bahan informasi penting untuk penyusunan anggaran pendidikan secara umum di tingkat nasional, dan khususnya program dan penganggaran pendidikan yang terkait dengan peningkatan mutu pendidikan nasional.
E. Ruang Lingkup
Sekolah yang diakreditasi meliputi Taman Kanak-kanak (TK), Taman Kanak- kanak Luar Biasa (TKLB), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Menengah Luar Biasa (SMLB).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
- sanjayatrade
Labels
- Artikel (3)
- Bahan Ajar (29)
- Bank Soal dan Tryout (1)
- Berita Pendidikan (29)
- Berita/NEWS (8)
- BSE (7)
- CD Interaktive (8)
- Cerita Fiksi (6)
- Daftar Harga BSE (15)
- Download Free (8)
- eLearning (19)
- Info Diknas (19)
- IPTEK (5)
- Kajian Islam (7)
- Kurikulum 2013 (1)
- LPMP (4)
- Metode Pembelajaran (21)
- Model Interaksi Edukatif (11)
- Multimedia (17)
- NUPTK (1)
- Perangkat Pembelajaran (32)
- PLPG (6)
- Promo (2)
- PTK (10)
- Rahasian Kaya (1)
- Rencana Menjadi Kaya (1)
- sertifikasi guru (8)
- Silabus dan RPP (33)
- Software (6)
- Software Sekolah (5)
- Tips (3)
- Tips Pendidikan (3)
- Tori Belajar (1)
- Tutorial (6)
- Tutorial Blogspot (2)
- UKG (8)
- Video (7)
- Web Design (5)
Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
uma hist�ria para contar.
-
▼
2010
(249)
-
▼
Oktober
(77)
- Jenazah Mbah Marijan
- Burung Merak
- Merapi Meletus
- PENYELESAIAN PERSAMAAN LINEAR
- Panduan dan Juknis KTSP 2010
- Produk Hukum Pendidikan
- Panduan Perangkat PSB
- Panduan dan Juknis SKM-SSN SMA
- Panduan dan Juknis KTSP SMA
- Home Education 7
- Home Education 6
- Home Education 5
- Home Education 3
- Home Education 4
- Home Education 2
- Home Education
- Bank Soal SMK.
- Bank Soal SMA
- Bank Soal SMP
- Bank Soal SD
- RALAT PENGUMUMAN CPNS 2010 Diknas
- Implementasi Penelitian Tindakan Kelas Penelitian ...
- Guru kurikulum dan guru inspiratif
- Alasan Guru Takut Lakukan PTK
- SCRIP SMART
- Materi Ajar SMK Pengetahuan Dasar Otomotif
- Materi Ajar SMK Buku Manual Service Motor
- Materi Ajar SMK Buku Manual Service Mobil
- Materi Pelajaran SMK
- Pembelajaran Matematika secara PAKEM
- Metoda pembelajaran matematika SMA
- metoda pembelajaran matematikaSMK
- Metoda pembelajaran matematika SMP
- Teori dan metoda pembelajaran matematika dari SD
- SMK Bhakti Nusantara 666 Kunjungan Ke Blogdetik.com
- Silabus RPP KTSP Desain Grafis dan Multimedia
- Soal Ujian Kendali Mutu SD
- Akreditasi Sekolah
- Standar Akreditasi Sekolah
- Administrasi/Manajemen Sekolah
- Organisasi/Kelembagaan
- Sarana dan Prasarana Sekolah
- Pembiayaan/Pendanaan Sekolah
- Lingkungan/Kultur Sekolah
- Kerangka Instrumen Akreditasi Sekolah
- Penentuan Peringkat Akreditasi Sekolah
- PELAKSANAAN AKREDITASI
- MONITORING DAN PUBLIKASI AKREDITASI SEKOLAH
- BADAN AKREDITASI SEKOLAH
- PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
- MEMBANGUN MUTU MANAJEMEN PENDIDIKAN
- Pendidikan Sukses
- Syarat-syarat Agar PTK Berhasil
- BEBERAPA ISU MANAJEMEN PENDIDIKAN
- PENELITIAN DAN KTI GURU
- PANDUAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPS
- PANDUAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU
- Implementasi Penelitian Tindakan Kelas
- Implementasi Penelitian Tindakan Kelas
- Penelitian TIndakan Kelas
- Proses Dasar Penelitian Tindakan
- Persyaratan Keberhasilan PTK
- Pendekatan Pengubahan Tingkah Laku dalam Pengelola...
- Menghadapi Masalah-masalah Pengelolaan Kelas
- Kegiatan Mengajar dan Mengelola Kelas
- Definisi Pengelolaan Kelas
- Bahan Ajar Bahasa Inggris
- PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
- RPP KTSP
- Seri Metodologi PAKEM
- 6 Fakta Menarik Tentang Nasi Yang Dianggap Mitos
- Produk
- Bahan Ajar TK dan PAUD
- Bahan Ajar SD
- Bahan Ajar SMP
- Bahan Ajar SMA
- BAHAN AJAR SMK
-
▼
Oktober
(77)
vaguearam por aqui
Arsip Blog
-
▼
2010
(249)
-
▼
Oktober
(77)
- Jenazah Mbah Marijan
- Burung Merak
- Merapi Meletus
- PENYELESAIAN PERSAMAAN LINEAR
- Panduan dan Juknis KTSP 2010
- Produk Hukum Pendidikan
- Panduan Perangkat PSB
- Panduan dan Juknis SKM-SSN SMA
- Panduan dan Juknis KTSP SMA
- Home Education 7
- Home Education 6
- Home Education 5
- Home Education 3
- Home Education 4
- Home Education 2
- Home Education
- Bank Soal SMK.
- Bank Soal SMA
- Bank Soal SMP
- Bank Soal SD
- RALAT PENGUMUMAN CPNS 2010 Diknas
- Implementasi Penelitian Tindakan Kelas Penelitian ...
- Guru kurikulum dan guru inspiratif
- Alasan Guru Takut Lakukan PTK
- SCRIP SMART
- Materi Ajar SMK Pengetahuan Dasar Otomotif
- Materi Ajar SMK Buku Manual Service Motor
- Materi Ajar SMK Buku Manual Service Mobil
- Materi Pelajaran SMK
- Pembelajaran Matematika secara PAKEM
- Metoda pembelajaran matematika SMA
- metoda pembelajaran matematikaSMK
- Metoda pembelajaran matematika SMP
- Teori dan metoda pembelajaran matematika dari SD
- SMK Bhakti Nusantara 666 Kunjungan Ke Blogdetik.com
- Silabus RPP KTSP Desain Grafis dan Multimedia
- Soal Ujian Kendali Mutu SD
- Akreditasi Sekolah
- Standar Akreditasi Sekolah
- Administrasi/Manajemen Sekolah
- Organisasi/Kelembagaan
- Sarana dan Prasarana Sekolah
- Pembiayaan/Pendanaan Sekolah
- Lingkungan/Kultur Sekolah
- Kerangka Instrumen Akreditasi Sekolah
- Penentuan Peringkat Akreditasi Sekolah
- PELAKSANAAN AKREDITASI
- MONITORING DAN PUBLIKASI AKREDITASI SEKOLAH
- BADAN AKREDITASI SEKOLAH
- PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
- MEMBANGUN MUTU MANAJEMEN PENDIDIKAN
- Pendidikan Sukses
- Syarat-syarat Agar PTK Berhasil
- BEBERAPA ISU MANAJEMEN PENDIDIKAN
- PENELITIAN DAN KTI GURU
- PANDUAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPS
- PANDUAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU
- Implementasi Penelitian Tindakan Kelas
- Implementasi Penelitian Tindakan Kelas
- Penelitian TIndakan Kelas
- Proses Dasar Penelitian Tindakan
- Persyaratan Keberhasilan PTK
- Pendekatan Pengubahan Tingkah Laku dalam Pengelola...
- Menghadapi Masalah-masalah Pengelolaan Kelas
- Kegiatan Mengajar dan Mengelola Kelas
- Definisi Pengelolaan Kelas
- Bahan Ajar Bahasa Inggris
- PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
- RPP KTSP
- Seri Metodologi PAKEM
- 6 Fakta Menarik Tentang Nasi Yang Dianggap Mitos
- Produk
- Bahan Ajar TK dan PAUD
- Bahan Ajar SD
- Bahan Ajar SMP
- Bahan Ajar SMA
- BAHAN AJAR SMK
-
▼
Oktober
(77)
0 komentar:
Posting Komentar