Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Kolaborasi Sistem Sekolah

  • Selasa, 16 November 2010
  • sanjayatrade
  • Kerja sama tim merupakan kebutuhan utama dalam meningkatkan mutu mutu dan daya saing. Karena itu, sekolah perlu bersungguh-sungguh dalam memelihara, miningkatkan, dan dan memperhatikan faktor-faktor yang mementukan keberhasilan kerja sama. Kerja sama  tim berarti mengintegrasikan kekuatan tiap orang dalam kelompok. Memberi makna pada setiap kekuatan untuk memeperolah hasil yang jauh lebih tinggi daripada total hasil kerja bekerja sendiri-sendiri.

    Berbagai studi tentang kerja sama tim membuktian bahwa manfaatnya mendatangkan hasil yang signifikan terhadap peningkatan dan penguatan produktivitas.

    Pengalaman dalam mengelola sekolah terbukti  pula bahwa kerja sama tim di sekolah mendatangkan manfaat besar dalam usaha meningkatkan mutu. Kerja sama dapat dikembangkan pada level antar-sekolah. Salah satu bentuk yang paling populer di Indonesia kerja sama seperti ini dalam ikatan musyawarah kerja kepala sekolah. Secara tradisional kerja sama ini belum menyentuh kegiatan pembinaan tim pengembang kompetisi, bahkan akhir-akhir ini kerja sama lebih banyak dikembangkan untuk memfasilitasi birokrasi daripada sitem pengembangan prestasi.

    Kerja sama pada level guru yang sangat populer adalah dalam forum MGMP. Pengembangan kerja sama dalam MGMP didominasi dengan pengembangan kurikulum, pengembangan kompetensi guru, dan pengembangan karya tulis ilmiah.

    Hingga sekarang kegiatan tidak beranjak dari tradisi itu. Guru mengembangkan kerja sama tim dalam pengembangan perencanaan belajar, proses dan evaluasi pembelajaran. Yang belum banyak dikembangkan adalah bagaimana guru bekerja sama dalam tim untuk saling menunjukkan prestasi siswa sebagai produk kinerja guru.

    Kerja sama tim yang beranggotakan beberapa sekolah untuk mengembangka kemajuan bersama dalam kenyataan memang kurang dapat dikembangkan. Para pimpinan sekolah lebih suka bekerja sendiri-sendiri pada satuan pendidikan masing-masing.

    Sekali pun guru-guru sering bertemu untuk bekerja sama, mereka memiliki tradisi berbeda dengan kelompok profesional yang lain. Para rekayasa teknologi selain mereka bertemu membahas teori, mereka juga meperlombakan karya. Terdapat balap mobil atau motor untuk adu kecepatan.

    Pada kalangan pemelihara hewan juga tak jauh berbeda. Selain bertemu untuk membahas bagaimana cara memelihara hewan yang baik, mereka juga melombakan peliharaannya.  Keberhasilannya  ditentukan mutu output. Peternak kuda keberhasilannya ditunjukan dengan acu cepat atau keterampilan menghadapi rintangan.

    Sekali pun lomba antar siswa menjadi tradisi yang telah digunakan sebagai indikator keunggulan output,  namun hal tersebut belum sekuat pengembangan kompetisi bidang yang lain.

    Seharusnya melalui kerja sama sistem sekolah mendorong kerja sama tim terus dapat direkayasa agar memperoleh hasil yang lebih baik. Salah satunya adalah agenda agenda kompetisi. Pada agenda ini sekolah, guru, siswa, dapat menunjukkan adu cerdas atau adu trampil, bahkan adu inovasi. Pertemuan digunakan untuk menunjukkan hasil kreasi mutahir atau untuk memilih hasil terbaik sebagai buah dari kerja sama  mengembangkan perencanaan belajar, proses, dan evaluasi belajar yang telah banyak dikembangkan.

    Tim kerja sama dapat melibatkan siswa. Ide ini dapat dikembangkan menjadi ajang kompetisi baik secara langsung mendatangkan siswa ke tempat pertemuan atau pertemuan berperantara melalui jejaring internet. Contoh kongrit, MGMP menyusun soal secara terbuka, lalu diujikan kepada beberapa siswa yang mewakili beberapa sekolah. Hasil yang terbik diumumkan dan merekalah yang berhak mendapat gelar juara, pada saat itu, dan pada saat yang lain lomba yang menarik dapat digelar lagi. Begitulah seterusnya sehingga hasil pekerjaan guru yang terbaik bukan lagi pada produk administrasi melainkan pada hasil belajar siswa.

    Masalah yang sekolah hadapi dalam mengembangkan kerja tim adalah budaya sekolah yang belum optimal mengembangkan strategi bekerja sama. Karena tidak seluruh grup  pada berbagai pertemuan seperti dalam kegiatan MGMP menjadi tim. Seperti halnya dalam organisasi, tidak seluruh group menjadi tim,  tetapi pasti seluruh tim adalah grup.

    Perbedaan tim dengan grup adalah tim memiliki karakter kebergantungan satu sama lain untuk mewujudkan target kinerja. Kualitas dalam grup setiap orang hanya fokus pada bagaimana satu sama lain saling menolong untuk mewujudkan tujuan organisasi.

    Satu kelompok atau group manajadi tim jika seluruh anggotanya fokussaling membantu satu sama lain agar tujuan organisasi tercapai secara optimal.  Dalam berbagai perubahan pengelolaan sekolah yang serba cepat seperti saat ini, kerja sama tim menjadi kebutuhan yang mendesak sebagai syarat sukses pembeharuan sekolah.

    Keunggulan kerja sama hanya dapat dikembangkan jika tim kerja meningkatkan kreativitas dalam kultur  kolaboratif. Dalam pengembangan tim tiap individu diorganisir dalam pembagian peran yang proporsional, suasana dipelihara agar kerja sama dilakukan secara kondusif, orang-orang saling memahami perbedaan dan memandang perbedaan sebagai sumber kekuatan. Keyakinan dikembangkan bersama melalui pikiran, perencanaan, pengambilan keputusan, melakukan tindakan yang terbaik atas keputusan bersama. Mengembangkan kebersamaan dengan didasari keyakinan bahwa tak ada seorang pun di antara kita sebagai individu yang terbaik untuk semuanya.

    Memang benar, mengembangkan tim kerja itu tidak mudah. Hanya kelompok orang-orang yang unggul saja yang dapat melakukannya, sementara yang lainnya lebih banyak menyadari berbagai kekurangan dari orang-orang disekelilingnya. Hanya para pemenanglah yang dapat membangun iklim kerja, berkolaborasi, dan memenangkan persaingan dengan memanfaatkan kekuatan bersama. Buktinya hanya sedikit sekolah di  Indonesia yang berkembang melalui kerja sama dengan  sekolah-sekolah  di sekitranya.
    Membangun Kultur Kerja Tim

    Mengembangkan tim kerja yang efektif adalah sebuah kekuatan. Kita sukses kerja tim ditentukan oleh efektifnya berkolaborasi. Ketangguhannya ditentukan berbagai hal berikut:

        * komunikasi
        * koordinasi
        * kesetaraan kontribusi
        * dukungan para pihak
        * hasil yang dicapai
        * daya kohesi sehingga tim menyatu.

    Pada akhirnya seluruh kegiatan perlu dipertimbangkan dari sisi biaya. Keutungan yang terbesar jika tidak semua kegiatan harus menggunakan uang,  melalui pemanfaatan sumber daya yang telah ada tentu bisa, yang penting konsepnya jelas mengarah pada pencapaian tujuan yang menguntungkan semua pihak.

    0 komentar:

    Posting Komentar